Bandung, NUANSA POST—- Menteri Pekerjaan Umum Ir. Dody Hanggodo, M.P.E., Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, B.Eng., M.IP., Rektor ITB 2020-2025 N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah dan Rektor ITB 2025-2030 Prof Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, MT., Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin, hadir dalam Seminar Nasional bertema “Optimasi Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum”, serta ratusan peserta seminar yang dilaksanakan di Aula Barat ITB, Sabtu (21/12/24).
Dody Hanggodo Menteri PU datang pertama dan membuka acara seminar, kegiatan yang dimaksud untuk memperkuat kualitas pembangunan pekerjaan umum.”Sebenarnya AI sudah kita pakai, cuman masih sangat terbatas. Kami harap kedepanya dengan berkolaborasi dengan universitas unggulan se-Indonesia dapat memperbaiki kualitas pembangunan dasar infrastruktur – infrastruktur lebih baik dan efisiensi pembiayaan atau bangunannya,” Ungkap Dody.
Supaya mampu memantau secara terus menerus oleh pihaknya agar berkesinambungan kwalitas infrastruktur – infrastruktur yang telah dibangun. Apabila ada kerusakan besar atau kerusakan kecil dapat diantisipasi lebih awal dengan menggunakan AI supaya langsung bisa diperbaikinya.
Hasil dari seminar Nasional akan didiskusikan juga dengan Bapenas untuk memformulasikan kebijakan untuk kedepannya terkait AI supaya lebih luas, khususnya di Kementrian Pekerjaan Umum.
Ir. Dody mengakui bahwa dirinya salah satu yang belajar dari ITB dikarenakan ITB sudah beberapa tahun ke belakang berhasil dalam hal pengembangan tekhnologi AI dan berharap magister yang dikirimkan dari kementerian PU akan mendapatkan ilmu tentang AI untuk diterapkan di kementerian PU.
Mentri PU Ir. Dody mengatakan bahwa SDM di Kementerian PU belum mumpuni pada keilmuan AI tersebut. “Bicara regulasi itu berawal dari sumber daya manusia (SDM) dulu, barulah regulasi ini akan kita buat dan dikembangkan,” Ujarnya.
Meutya Hafid selaku Menteri Komunikasi dan Digital dalam seminar Nasional menjabarkan materi Lima prioritas vertical strategi AI Nasional terkait layanan kesehatan, pendidikan talenta, keamanan pangan, reformasi birokrasi dan smart mobilliti.
Sesudah memberikan materi, Meutya Hafid berkeliling dan berkunjung di beberapa titik ruang peraktek perteknologian, dan didampingi oleh rektor beserta jajaran ITB, yang betujuan lebih erat hubungannya dalam bidang komunikasi dan AI. (RIEZCKY)