Uncategorized

Diduga Kuat Mayat Tenaga Kerja PT.MMJ di Pulau Rumat Diangkut Dengan Jonder ke Tempat Pemakaman

5

Rupat.NANSA POST

Pulau rupat khususnya di kawasan PT. Marita Makmur Jaya (MMJ) bagaikan pulau neraka bagi tenaga kerja. Pasalnya ,perusahaan perkebunan kelapa sawit itu hanya memanfaatkan dan menikmati hasil tenaga ribuan tenaga kerja untuk memperbanyak kekayaan, namun pada saat pekerja meninggal dunia diperlakukan sangat tidak manusiawi layaknya seperti hewan.

Berdasarkan fakta dan vidio yang diperoleh oleh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemberantas Korupsi (DPP LSM KPK) Provinsi Riau  Tehe Z Laia  bersama sejumlah wartawan di lapangan selama 3 hari berturut turut, dari hari Senin 23 sampai pada hari Rabu 23 April 2025, menyaksikan langsung 2 peti jenazah yang diangkut dengan menggunakan alat pelangsir tandan  buah kelapa sawit milik PT. MMJ, dan 1 peti jenazah bayi diangkut dengan sepeda motor milik keluarga dukan menju kuburan.

Demikian yang diungkapkan Ketua Tim Investigasi DPP LSM KPK Provisi Riau Tehe Z Laia) kepada media ini di Batu Panjang Rupat pada saat pulang dari tempat kejadian bersama tim yang dipimpinnya dilapangan menjelaskan,” Awalnya pada bulan bulan puasa yang lalu, saya mendapatkan Vediao dari Ketua RT 12. Dalam Vedio itu terlihat Peti Jenazah. diangkut dengan menggunakan alat berat Jonder yang sehari-hari dipakai untuk melansir Buah Kelapa sawit Milik PT. MMJ.

Menuju parit bendungan,” sadisnya lagi karena alat berat / Jonder tidak bisa melewat parit besar peti jenazah di dorong keparit untuk dibawah kesebrang lalu peti jenazah dipingkul oleh sejumlah pekerja/teman almarhum menuju kuburan sejauh kurang lebih 3 km.” Dalam Vedio yang dikirim Ketua RT 12. Salah seorang tenaga kerja wanita yang diduga keluarga alm. mengatakan dengan bahasa daerahnya. ini pulau neraka kami disini menderita ucapnya,

Melalui panggilan telp Ketua RT 12 mengaku kuburan/tempat biasanya dimakamnya tenaga kerjanya PT.MMJ sangat tidak layak, masalah ini sudah saya laporkan dipolsek dan kepada Babinkamtimas, agar tempat makam ini bikin layak, jangan hanya disaat dia sehat tenaganya dipakai tapi kalau dia mati tidak dilayakan, dia itu manusia. Vediaonya sudah saya serahkan dipolsek Rupat,

Tempat pemakaman dengan ukuran luar 40 x 40 meter selama 40 sangat tidak layak,” bahkan karena semak/hutan setiap digali untuk tempat tenaga kerja yang baru meninggal langsung jumpa tengkorak.

Kalau tim bapak turun kesini saya siap mendampingi diperusahaan. sebetulnya sudah banyak Tim tim yang sudah menyulusuri kemungkinan dapat Amplop selesai sampai disitu tidak penyelesaian, saya sudah sampaikan sama Babin Kamtimas disini kalau perusahaan tidak segera melayakan jalan dan kuburan ini, akan saya sampaikan dimedia. jelas Tehe menirukan ucapan RT 12.

Lebih lanjut Tehe Z Laia menjelaskan, berdasarkan informasi dari Ketua RT 12/RW 06 Desa Darul Aman, akhirnya pada hari senin tanggal 21 April 2025, bersama Tim dan beberapa wartawan kita langsung turun kelokasi PT.MMJ untuk memastikan kebenaran iformasi yang kita terima dari masyarakat termasuk informasi dari Ketua RT 12,” ternyata informasi yang kita terima pada bulan Puasa lalu benar benar nyata terjadi,” selama 3 hari kita bersama beberapa media dilokasi PT.MMJ 3 orang meninggal yaitu 2 0rang Dewasa 1 orang anak bayi.

Berdasarkan fakta yang kita saksikan langsung dilapangan pihak perusahaan sama sekali tidak peduli dengan ketiga mayat pekerjanya,”  Sadisnya lagi jenazah kedua tenaga kerja  dimakamkan pada malam hari sekitar Pukul 20.wib dengan alasan alat berat/Jonder untuk mengatantar jenazah ke Kuburan sedang dipakai untuk mengangkut Buah sawit dilokasi PT.MMJ. lebih sadisnya lagi pada saat Jenazah Alm. Arisman Zai (Pekerja dibidang Perawatan) diturunkan dari alat berat angkutan buah sawit milik/Jonder. selasa 22 april 2025 Pukul 19.40 Wib. terpaksa Peti Jenazah didorong dalam Parit bendungan yang sengaja dibuat oleh perusahaan, sehingga sejumlah orang pekerja/teman alm.

Terpaksa terjun keparit mengangkat peti Jenazah agar tidak tenggelam di air, kemudian jenazah dipikul ramai-ramai sejauh kurang lebih 3 Km dari parit menuju kuburan yang sangat tidak layak, sekitar pukul 12.00 wib malam keluarga dan Pdt yang memakamkan Jenazah baru pulang dari pemakaman.

Kemudian karena kuburan di RT 12 Desa Darul Aman sangat tidak layak/hutan, akhir keluarga alm. Hulu terpaksa membawa Jenazahnya ke dumai untuk dikuburkan disana. Rabu 23 april 2025, sikitar Pukul 19.00 wib malam baru sampai di tempat pemakaman di Dumai, karena alat Berat/Jonder terlambat mengakut jenazah ke tempat ambulace yang disewakan oleh keluarga korban,” Sementara Jenazah anak bayi yang di makamkan pada hari yang sama diangkut dengan menggunakan sepeda motor milik keluarga Duka.

Kepada media ini, Tehe Z Laia mengukapkan pemilik PT.MMJ beserta pemimpin dan pegawainya sangat keterlaluan dan tidak memiliki hati nurani,” pemilik perusahaan tersebut tega memperlakukan Mayat pekerjanya tidak manusiawi.” Padahal  selama ini pemilik Perusahaan PT.MMJ telah menikmati hasil keringat pekerja/almarhum sampai mati, dimana hati nurani pemilik perusahaan dan seluruh pejabat PT.MMJ tersut? Selama ini Pihak PT.MMJ hanya menikmati hasil tenaga pekerja sementara kalau mati mayatnya dibiarkan dikubur ditengah hutan, ungkap Tehe Kesal.

Dilanjukan Tehe lagi,” Berdasarkan pengakuan sejumlah pekerja yang kita terima,” hasil pekerjaan mereka selalu dipotong oleh para staf dan pimpinan perusahaan setiap pembayaran gaji mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta per KR, dengan alasan denda, buah mentah, sampah banyak, sementara buah yang diklaim perusahaan mentah setelah difoto oleh KR pihak perusahaan langsung membawa ke tempat penggilingan. para pekerja dan Kepala Rombongan mengaku tidak berani protes pemotongan hasil mereka yang dilakukan oleh perusahaan termasuk hak-hak tenaga kerja yang sudah meninggal dinia yang dikubur begitu saja tanpa mendapat perhatian dari perusahaan. Serta angkutan anak sekolah yang sangat tidak layak karena mereka takut di usir oleh perusahaan.Hal ini dalam waktu dekat akan kita surati Komnas HAM dan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri. Agar tindakan perusahaan ini diusut tuntas. tegas Tehe Z Laia.

Sejumlah tenaga kerja yang dikonfirmasi media rabu 23 april 2025, mengatakan kami sangat tersiksa bekerja disini, terutama penghasilan kami terkadang tidak cukup untuk biaya hidup keluarga, bahkan selalu berutang karena hasil kami selalu dipotong dikantor dengan alasan banyak sampah, buah mentah, padahal buah yang diangap mentah oleh perusahaan digiling/diolah. Seharusnya buah yang dianggap mentah itu dikasi sama kami untuk kami jadikan brondolan,” kemudian angkutan anak sekolah sangat tak layak menggunakan mobil angkutan buah, lebih menyedihkan lagi kalau ada yang meninggal dunia, jangan dibantu oleh perusahaan angkutan dari tempat duka ke tempat pemakaman pakai Jonder seperti yang telah Viral di Media sosial baru baru ini. Jelas sejumlah pekerja yang tidak mau namanya ditulis karena takut di usir oleh perusahaan.

Menurut Ketua RW 06 Desa Darul Aman  Hernawati  mengatakan pemakaman Jenazah tenaga kerja sangat tidak layak dan tidak manusiawi dan melanggar hak azasi manusia, saya minta agar diproses sesuai prosedur yang berlaku agar kedepan tenaga kerja diperusahaan PT.MMJ dimanusiakan, temasuk jalan menuju kuburan dibikin layak, pekerja itu manusia,” maka dibikin layak oleh perusahaanlah, jangan hanya tenaganya yang dipakai saat mereka pakai tapi kalau mati tidak diperdulikan, harap hernawati lewat sambngan telpnya.

Wartawan NUANSA POST kofirmasi melalui wasapp Menejer MM J alias Simare mare sama sekali tidak ada bahasa tanggal 28-04-2025. (M SYOPRI)

Exit mobile version