Jakarta,NUANSA POST
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) kembali mengadakan ajang bergengsi Mandaya Awards 2025, sebuah apresiasi tertinggi negara kepada para pelopor pembangunan yang telah memberikan kontribusi nyata dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan resmi pemerintah terhadap upaya luar biasa masyarakat dalam membangun kemandirian dan kesejahteraan, Kamis (16/10/2025).
Gelaran tahun ini mencatatkan rekor partisipasi yang mengesankan dengan 789 peserta dari 26 provinsi di seluruh Indonesia. Komposisi pendaftar mencakup 28 pemerintah kota, 60 pemerintah kabupaten, 44 desa, 11 pelaku usaha, 52 lembaga swadaya masyarakat, 32 institusi pendidikan tinggi, 463 individu, serta 79 tokoh inspiratif dengan dedikasi sepanjang usia. Melalui seleksi ketat, hanya 50 inisiatif terpilih yang dinilai memiliki dampak transformatif dalam meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup masyarakat.
Filosofi Pemberdayaan Berkelanjutan
Kepala Desa Kasturi, Drs. Yadi Supriadi, membagikan perspektif mendalam tentang hakikat pemberdayaan yang sesungguhnya. Menurutnya, pemberdayaan bukanlah program sesaat atau berdiri sendiri, melainkan sebuah perjalanan panjang yang menuntut keseriusan dan konsistensi tinggi.
Ia menguraikan tiga pilar fundamental dalam proses pemberdayaan masyarakat:
Pertama, membangun kepercayaan (trust) sebagai fondasi utama. Kepercayaan tidak muncul secara otomatis, tetapi harus dirajut melalui konsistensi antara apa yang dijanjikan, difasilitasi, dan direalisasikan dalam setiap program pembangunan.
Kedua, mewujudkan kemitraan strategis.Kolaborasi efektif hanya dapat tercipta ketika kepercayaan telah tertanam kuat. Kepercayaan ini menjadi modal sosial yang menentukan keberhasilan kerjasama, yang pada akhirnya menghadirkan manfaat konkret bagi masyarakat luas.
Ketiga, menumbuhkan kesadaran kolektif sebagai tahapan puncak dalam pemberdayaan. Kesadaran masyarakat yang terbentuk akan menjadi penggerak perubahan berkelanjutan yang tidak lagi bergantung pada intervensi eksternal.
Prestasi Membanggakan Kabupaten Majalengka
Kabupaten Majalengka patut berbangga dengan pencapaian gemilang dua desanya dalam kompetisi nasional bergengsi ini. Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, berhasil meraih posisi *Juara Kedua Kategori Desa, sementara Desa Kasturi, Kecamatan Cikijing, memperoleh penghargaan **Juara Harapan Pertama Kategori Desa*.
Penghargaan ini bukan sekadar trofi, melainkan legitimasi atas praktik-praktik inovatif dalam pemberdayaan masyarakat yang telah terbukti membawa dampak positif multidimensi—baik bagi komunitas lokal, lingkungan sosial, maupun keberlanjutan ekologi di wilayah tersebut.
Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh elemen masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai pemangku kepentingan yang secara aktif berkontribusi mendorong kemajuan desa. Pencapaian ini semakin menguatkan visi Kabupaten Majalengka untuk terus bergerak maju menuju “Majalengka Langkung SAE” (Sejahtera, Aman, dan Elok).
Keberhasilan kedua desa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan model replikasi bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak transformatif. (SITI AMINAH)****






