Medan, NUANSA POST—Holding Perkebunan Nusantara berencana menjalin kerja sama dengan Markas Besar TNI AD. Rapat pembahasan berlangsung di Region Office PTPN IV Regional I, Medan, Senin (12/2/2024).Turut hadir Region Head PTPN IV Regional II Sudarma Bhakti Lessan didampingi Kepala Bagian Sekretariat & Hukum Muhammad Ridho Nasution.
Pada kata sambutannya, Direktur Hubungan Kelembagaan Holding Perkebunan Nusantara M Arifin Firdaus menjelaskan tujuan dari rencana kerja sama dengan Markas Besar TNI AD. Yakni memperkuat pembinaan teritorial PTPN Group. Termasuk PTPN IV Regional II.
“Harapannya dari rapat ini kita bisa menghasilkan suatu pola kerja sama yang baik. Pengalaman dari teman-teman semua sangat diperlukan untuk menyusun teknisnya,” ujar Arifin.
Menurut Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV Irwan Perangin-angin, dukungan TNI AD sangat dibutuhkan perusahaan dalam sisi pengamanan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu jalinan kerja sama yang mampu membuat sistem pengamanan PTPN Group menjadi lebih efektif.“Sehingga ke depan pengamanan kita semakin baik,” ujarnya.
Pada rapat ini, Region Head PTPN IV Regional II Sudarma Bhakti Lessan memberikan sejumlah usulan sekaligus memaparkan titik-titik rawan yang membutuhkan penguatan dari sisi pengamanan. Khususnya untuk menangkal praktik pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Menurut Sudarma, PTPN IV Regional II selama ini telah menjalin MoU dengan Kodam I/BB untuk bantuan keamanan. Perjanjian kerja sama tersebut akan tetap diperpanjang.
“Data menunjukkan praktik pencurian berkurang pada awal 2024. Namun kita harap kerja sama ini dapat dipercepat supaya ke depan pengamanan di PTPN IV Regional II menjadi lebih bagus,” ujarnya.
Menurut Kepala Bagian Sekretariat & Hukum PTPN IV Regional II Muhammad Ridho Nasution, perusahaan kini memiliki sekitar 30 orang Koordinator Pengamanan (Papam), 400-an orang personel Satuan Pengamanan (Satpam) dan 1.200 orang sekuriti outsourcing.“Kami mohon dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat untuk memperkuat keamanan, baik di area perkebunan maupun pabrik kelapa sawit,” ujar Ridho. ( ILM )
