OKU Selatan, NUANSAPOST—Peringatan Hari Pers Nasional tgl 20/02/24 tahun 2024, dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi puncak acara di Econventional Hall Ecopark Ancol Jakarta, dihari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry Ch. Bangun, Wartawan dari berbagai Daerah, Selasa tgl 21/2/2024.
Presiden RI Joko Widodo sebelum kata sambutannya mengatakan, saya akan menjawab Mengenai permintaan Menteri Kominfo mengenai usulan pembangunan Gedung Pers Pancasila di Jogja, Jokowi mengatakan pembangunannya saya restui, Sudah saya sampaikan ke Menteri PU TR. mungkin Minggu depan akan dicek dilapangan dan akan segera dibangun.
Presiden RI Joko Widodo Dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi terhadap seluruh insan pers Indonesia yang telah konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.”Saya juga berterima kasih kepada pers yang turut mengawal Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 yang baru saja kita jalani,” kata Presiden.
Presiden menitipkan pesan kepada insan pers di Indonesia. Pertama, Presiden mengharapkan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi dan menjadi rumah bersama untuk menjernihkan informasi.“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi, bukan seolah-olah ada,” ujarnya.
“Saya sangat berharap perusahaan pers dapat memikirkan langkah-langkah konkret dan strategis, terus melakukan inovasi, merespons perubahan zaman, mampu berdiri tegak di tengah gempuran persaingan global,” katanya.
Pada kesempatan ini, Jokowi pun menegaskan bahwa ia sangat menghormati kebebasan pers, kebebasan berekspresi, serta kebebasan berpendapat di tanah air.“Saya juga sering dikritik tajam, ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul-sampul media, di sampul majalah, di media sosial, tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat”. ( BAS )
