Bengkalis, NUANSA POST
Pemerintah Desa Muntai menggelar Simulasi Pertandingan Congkak sebagai bagian dari upaya melestarikan permainan tradisional yang menjadi warisan budaya Melayu. Acara ini berlangsung di Galeri Sejarah Datuk Laksamana Raja di Laut, Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Institut Syariah Negeri (ISNJ) Bengkalis dan mendapat dukungan dari Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Komisi IV Dr. H. Muhammad Isa, MA.
Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen pemerintah desa untuk mengangkat dan melestarikan budaya Melayu yang semakin Hilang oleh perkembangan zaman.
> “Simulasi pertandingan congkak ini merupakan langkah awal. Kami berharap ke depan, kegiatan ini bisa berkembang menjadi ajang pertandingan antar desa dan pada akhirnya bisa mengharumkan nama Desa Muntai hingga ke level internasional,” ujar,Muhammad Nurin.
Dr. H. Muhammad Isa, MA, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan pentingnya permainan congkak dalam menjaga kekayaan budaya Melayu. Ia juga berharap kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Dr. Khodijah, M.Sy., Rektor ISNJ Bengkalis, juga memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa ISNJ siap bekerja sama dalam upaya pengembangan dan pelestarian budaya lokal, termasuk permainan congkak yang sarat akan nilai sejarah dan pendidikan.
Permainan congkak bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai strategis dan sosial yang penting. Melalui simulasi ini, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, dapat lebih mengenal dan mencintai permainan tradisional ini.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal bagi Desa Muntai untuk mengangkat congkak sebagai salah satu permainan yang dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga ke tingkat internasional. Dengan dukungan semua pihak, permainan congkak diharapkan akan terus lestari dan menjadi kebanggaan bersama. ( RIAN SUMARLIN )