Mesuji, NUANSA POST – Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, selalu aktif memantau kondisi masyarakat dan lahan pertanian di beberapa wilayah Mesuji yang terdampak El Nino (Fenomena Dimana Suhu Air Laut Yang Ada Di Samudra Pasifik Memanas Diatas Rata-rata Suhu Normal).
Dilansir situs BMKG, El Nino adalah suatu fenomena di mana suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik mengalami peningkatan di atas kondisi normal. Peningkatan suhu ini menyebabkan pertumbuhan awan lebih tinggi di wilayah Samudera Pasifik tengah dan mengurangi jumlah curah hujan di Indonesia. Artinya, El Nino menyebabkan Indonesia dilanda kekeringan.
Sebelumnya, BPBD Mesuji memantau dampak El Nino di Kecamatan Mesuji, dan Mesuji Timur, kali ini giliran Kecamatan Rawa Jitu Utara. Selain memantau dampak El Nino, BPBD juga meninjau progres proyek pembangunan penanganan Abrasi di wilayah Kecamatan Rawajitu Utara, Rabu (23/08).
Dengan didampingi Kepala Desa Sidang Muara Jaya Benuang Alitopa, Desa Sidang Sidorahayu Antok, dan Desa Sidang Isomukti Jumiran. Kepala BPBD beserta rombongan meninjau langsung progres pembangunan tanggul latex penahan abrasi tersebut.
Kepala BPBD Mesuji Sunardi Nyerupa.SE., mengucapkan banyak terimakasih terhadap Pemerintah Provinsi Lampung, dan Pemerintah Pusat atas perhatian yang telah diberikan kepada masyarakat terdampak bencana abrasi yang melanda tiga desa di wilayah Kecamatan Rawajitu Utara.
“Abrasi ini merupakan tangisan yang cukup lama sekali diderita oleh masyarakat di tiga Desa terdampak abrasi di wilayah Kecamatan RJU ini. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini terealisasi, ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa sekali untuk Pemkab Mesuji tentunya. Kami dari BPBD sangat bersyukur atas terealisasinya program ini, dan berharap agar ini tidak hanya cukup sampai di sini tetapi dapat berlanjut sampai kebagian seberang primer”, kata Sunardi.
Ungkapan terima kasih dan rasa syukur juga diutarakan oleh masyarakat terdampak abrasi, seperti diungkapkan Kepala Desa Sidang Iso Mukti Jumiran, dengan adanya pembangunan penanganan abrasi yang telah lama menjadi impian masyarakat ini tentu sangatlah mendukung dengan terealisasinya bantuan dari pemerintah pusat ini.
“Kami masyarakat terdampak abrasi sangat senang dengan terealisasinya program ini, memang sudah sangat lama kami idamkan penanganan abrasi ini. Sebab jika tidak segera ditangani akan menjadi momok yang selalu menghantui masyarakat khawatir karena kondisi lahan yang terus tergerus ombak akibat mobilitas Speedboat di saluran primer ini,”ungkap Jumiran.(RANDI)****