[ JAKARTA ] – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) turut berpartisipasi dalam latihan multilateral Cobra Gold 2025 (CG25) yang berlangsung pada 25 Februari hingga 7 Maret 2025 di Thailand. Latihan ini merupakan yang ke-44 kalinya dan menjadi salah satu latihan militer terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
Cobra Gold 2025 bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan operasional antarnegara peserta dalam menghadapi berbagai skenario keamanan, termasuk operasi gabungan, bantuan kemanusiaan, serta respons terhadap ancaman siber dan bencana alam. Sebagai simbol kuat kerja sama pertahanan, latihan ini memperkuat aliansi strategis antara Thailand dan Amerika Serikat serta melibatkan sekitar 30 negara, baik sebagai peserta langsung maupun pengamat.
Dalam keterangan tertulis Staf Latihan TNI AD (Slatad), kegiatan utama dalam latihan ini meliputi Command and Control Exercise, proyek bantuan kemanusiaan dan sipil, serta latihan lapangan dengan skenario realistis. Beberapa momen penting yang terbuka bagi media meliputi upacara pembukaan, demonstrasi bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana, operasi evakuasi non-kombatan, latihan amfibi, hingga upacara penutupan yang disertai latihan tembak tempur gabungan Combined Arms Live Fire Exercise
TNI AD mengirimkan sejumlah personel dalam berbagai peran strategis, termasuk Mayor Inf Fauzan Rifai Alfikri sebagai Deputy Chief CJ5 (Ren) Mayor Inf Panca Eka Purnama sebagai CDOC Intelligent Cyber Exercise, Kapten Cke Sani Adhithya Dharma sebagai Blu For Cyber Exercise, dan Kapten Inf Mohamad Bintang Insyah Putra sebagai Coordination Center NEO.
Keikutsertaan personel TNI AD ini mencerminkan peran aktif Indonesia dalam membangun kerja sama pertahanan regional serta meningkatkan kapasitas dalam operasi militer modern.
Dengan berbagai skenario latihan yang dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap tantangan keamanan global, partisipasi TNI AD dalam Cobra Gold 2025 tidak hanya memperkuat kemampuan militer Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan diplomasi pertahanan dengan negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik.
Sumber : Dispenad