BeritaDaerah

Forum Diskusi SANIKALA Menggelar Zoom Seminar “ Rakeyan Sancang,  Titik Balik Memahami Islam di Nusantara”

31
×

Forum Diskusi SANIKALA Menggelar Zoom Seminar “ Rakeyan Sancang,  Titik Balik Memahami Islam di Nusantara”

Sebarkan artikel ini

GARUT— Pada hari Selasa 20 Juni 2023, Forum Diskusi SANIKALA (Sawala Niti Kala) menyelenggarakan zoom seminar yang berjudul “Rakeyan Sancang: Titik Balik Memahami Islam di Nuswantara”. Seminar ini difokuskan membahas seorang tokoh bernama Rakeyan Sancang. Seminar ini mendapat dukungan dari PT. Waskita Beton Precast, TBK, Garda Kemerdekaan, dan Gagak Lumejang

            “Seminar ini kami gelar pada hari Selasa, 20 Juni 2023. Bertepatan dengan tanggal 1 Zulhijjah yang tercatat sebagai hari pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Sayyidah Fathimah az Zahra. Oleh karena itu, acara ini didedikasikan bagi beliau berdua.”jelas Firman Sabar ,Abdi Forum Diskusi SANIKALA sebagaimana rilisan berita yang diterima redaksi, Rabu 21 Juni 2023.

            Firman Sabar mengatakan, Forum Diskusi SANIKALA mengundang  pemateri seminar meliputi Irjen. Pol (Purn). Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M. P. K. N (Budayawan, mantan Kapolda Jawa Barat), Herman Sinung Janutama (Pemerhati Filsafat dan Kebudayaan), Rijal Assidiq Maulana, M. Pd (Dosen UIN Syekh Nurjati) dan sebagai penanggap adalah Sutan Fuad Rinaldi St Alamsyah (Ketua IKA Muda UNPAD).

            “Kami menyelenggarakan zoom seminar ini bertujuan sebagai pemantik dalam usaha menyusun kembali sejarah masuknya Islam ke Nuswantara. Adanya penemuan terkait tokoh bernama Rakeyan Sancang yang diceritakan bertemu Rasulullah SAW dan menjadi murid  sekaligus sahabat Sayyidina Ali bin Abi Thalib memunculkan teori bahwa Islam masuk ke Nuswantara sudah sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup. Tidak hanya itu, cerita Rakeyan Sancang menggambarkan kontribusi penting Nuswantara pada zaman awal dakwah Rasulullah SAW.”jelasnya

            Firman Sabar pun menjelaskan hasil dari zoom seminar “Rakeyan Sancang: Titik Balik Memahami Islam di Nuswantara” yang disampaikan  oleh pembicara dan penanggap dapat ditarik benang merah sebagai berikut:

1. Hubungan jazirah Arab dengan Nuswantara sudah terjalin lama sejak era pra Rasulullah SAW. Hal ini dibuktikan dengan posisi Nuswantara secara geokultur. Nuswantara adalah satu-satunya wilayah perairan dangkal di dunia yang menjadikannya sebagai lalu-lintas hubungan perdagangan internasional yang sangat ramai sampai hari ini.

2. Posisi Nuswantara sebagai wilayah perairan dangkal membuat bangsa-bangsa dunia mudah mengunjungi Nuswantara, ditambah faktor kekayaan alam yang menjadi daya tarik bagi para pedagang internasional. Dengan demikian,  cerita bahwa Rasulullah SAW, Sayyidina Ali, dan para sahabat besar lainnya pernah datang ke Nuswantara menjadi tidak mustahil.

3. Posisi Nuswantara yang akrab dengan dunia internasional membuat dakwah Islam akan menjadi efektif tersebar bila dilakukan dari Nuswantara. Sehingga, sangat logis bila Rasulullah SAW mengirimkan sahabat-sahabatnya ke Nuswantara.

4. Keberadaan seorang tokoh penguasa muslim di Nuswantara yang dapat dikenali sebagai Rakeyan Sancang atau yang dalam manuskrip Timur Tengah disebut Malik Al Hind, Sri Bataka, dan beberapa nama lainnya ( terlepas dari perdebatan apakah nama-nama tersebut adalah satu atau orang yang berbeda) menjadi faktor kunci masuknya Islam di Nuswantara.

5. Kebudayaan Nuswantara sangat identik dengan Sayyidina Ali. Sampai sekarang, diberbagai daerah pasti akan ditemukan cerita tentang Sayyidina Ali. Contohnya, cerita tentang persahabatan Rakeyan Sancang dengan Sayyidina Ali. Hal ini dapat dijadikan indikasi bahwa Islam memang tersebar sejak awal di Nuswantara dan dibawa oleh Sayyidina Ali.

Menurut Firman Sabar, bahwa hasil dari zoom seminar ini merubah pandangan awal kita bahwa Islam masuk berasal dari pedagang Arab, Gujarat, atau Persia. “Tentunya semua ini membutuhkan pengkajian dan penelitian lebih lanjut.”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, bahwa Forum Diskusi SANIKALA berkomitmen untuk menggalakan kajian dan mendorong penelitian serta pelestarian terkait budaya Nuswantra. Sesuai dengan visi kami “Merekonstruksi Sejarah Nusantara untuk Pembentukan Karakter Bangsa”

Sementara itu, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan mengampresiasi terhadap Forum Diskusi SANIKALA (Sawala Niti Kala) menyelenggarakan zoom seminar yang berjudul “Rakeyan Sancang: Titik Balik Memahami Islam di Nuswantara” untuk memberikan wawasan kepada masyarakat kaitannya masuknya Islam ke Nusantara .(REDI MULYADI)*****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *