Uncategorized

Abah Anton Charliyan : Konsepsi Nilai Perdamaian Pertama, Yang Tercatat Dalam Naskah Kuno Berawal Ddari Sawala Mitrasamaya Galuh – Mataram Prabu Ciung Wanara – Rd Sanjaya Tahun 739 M di Karang Kamulyan Ciamis

20
×

Abah Anton Charliyan : Konsepsi Nilai Perdamaian Pertama, Yang Tercatat Dalam Naskah Kuno Berawal Ddari Sawala Mitrasamaya Galuh – Mataram Prabu Ciung Wanara – Rd Sanjaya Tahun 739 M di Karang Kamulyan Ciamis

Sebarkan artikel ini

CIAMIS—Pada hari Senin 9 September 2024 telah dilaksanakan acara routin Milad Peringatan didirikanya Gong Perdamaian Dunia Kuta Galuh ( GPD ) Purba Ke 15, bertempat di situs bersejarah objek wisata Karang Kamulyan Kab.Ciamis. Acara ini dihadiri Plt Bupati Ciamis  H. Engkus Sutisna, S.T., M.T.beserta Forkopinda Pemda Ciamis, Dandim ,Kapolres, Kejaksaan serta para tokoh adat  budaya Jabar , tokoh antar umat beragama , tokoh adat Perwakilan Provinsi :   Jawa, Madura,  Palembang, Papua dll.

Adapun yang menjadi pertanyaan kenapa GPD tsb didirikan  di Karang Kamulyan ?

Anton Charliyan tokoh budaya Sunda mantan Kapolda Jabar yang turut menghadiri acara tsb yang juga merupakan penggagas berdirinya GPD Karang Kamulyan  tepatnya   09  September 2009,  dimana saat itu  yang bersangkutan menjabat sebagai Kapolwil Priangan,  menyampaikan alasan utama kenapa GPD tsb disimpan di Karang Kamulyan kepada tim redaksi kami dilapangan sbb  : ” Karena ditempat tsb menurut legenda ceritra rakyat dan sejarah yang tercatat dalam Naskah Wangsakerta , telah terjadi peristiwa besar  berdamainya dua (2) kubu Kerajaan besar di Nusantara , yakni Kerajaan Sunda Galuh dipimpin Prabu Ciung Wanara alias Sang Manarah , dengan kubu pasukan Maharaja Mataram Kalingga Utara Rd Sanjaya yang saat itu sudah siap berperang satu sama lain .

”Tapi syukur alhamdulillah berkat kegigihan para rama dan resi Kerajaan Sunda Galuh yang dipimpin Resi Demunawan dari Saung Galah . Kedua belah fihak sepakat membatalkan perang dan mengadakan kesepakatan damai yang dikenal SAWALA MAPULUNGGRAHI MITRASAMAYA di Karang Kamulyan sebagai Ibukota Kerajaan Galuh  saat itu ” jelas Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan yang juga Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat ini

Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan melanjutkan keteranganya  : ”Maka dari itu kita semua masyarakat Sunda khusunya masyarakat Kab Ciamis harus bangga bahwa ternyata dari sejak dulu para leluhur Sunda Galuh lebih mengedepankan nilai-nlai perdamaian dari pada peperangan. Jika ada beberapa kerajaan diberbagai belahan dunia selalu membanggakan kebesaran kerajaan dengan kemenangan perang , bangsa Sunda, justru sebaliknya kekuatan dan kebesaranya ada dalam konsepsi : CINTA DAMAI.  ”Oleh karena itu tidak heran jika  salah satu pantrangan utama para raja raja  Sunda Galuh adalah ; dilarang GOTRA YUDHA/ PERANG SAUDARA , siapapun raja yang melanggarnya akan diturunkan dari Tahtanya tanpa terkecuali ”ujarnya

Untuk itu, lanjut Anton Charliyan, tidak salah jika Sawala Mitra Samaya Mapulunggrahi  tahun 739 M Karang Kamulyan menjadi salah satu pionir , cikal bakal. Power pertama, mengakarnya kekuatan  nilai nilai perdamaian di Nusantara bahkan dunia ,  yakni melalui Gong Perdamaian Dunia yang dibangun di tempat tsb. sehingga sangat tepat jika GPD dibangun di Karang Kamulyan karena  mempunyai cerira sejarah yang valid yang sangat fenomenal dalam rangka mewujudkan nilai perdamaian dan persaudaraan di Tatar Sunda dan Nusantara . 

Adapun isi dari perjanjian Damai Sawala Mitrasamaya  tsb adalah antara lain sbb :

1. Tidak boleh saling bermusuhan

2. Tidak boleh saling menyerang sesama keluarga

3. Siapapun yang berselisih harus bermusyawarah dan melaksanakan perdamaian

 4. Senantiasa mengedepankan semangat kekeluargaan dan persaudaraan

5. Harus saling kerjasama,  saling bantu membantu dan tolong menolong

6. Tidak boleh memelihara rasa dendam dengan siapapun   

7. Saling menghormati hak individu dan wilayahnya masing.

8. Saling mengasihi senantiasa membangun kekerabatan

9. Dll 

Begitu agungnya nilai nilai yang tersirat didalam naskah tsb , yang merupakan warisan dari para leluhur pendahulu kita YANG CINTA DAMAI , sehingga hikmah dari peringatan GPD ini , kita semua yang hadir saat ini dan terlebih Para generasi milenial  penerus & pewaris bangsa ini ,  betul betul  mampu memahami ,   dan mewarisi dan mengamakjan jiwa & nilai perdamaian tsb , bukan hanya sekedar datang untuk upacara ceremonial semata . Tapi betul-betul mampu menghayati dan  mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian tentang nilai nilai  perdamaian di Kerajaan Sunda Galuh tsb ternyata tidak hanya tercatat dalam naskah-naskah kuno semata ,tapi tercatat juga dalam prasasti-prasasti batu.  Salah satunya dalam Prasasti Astana Gede Kawali yang isinya Al : Pakeun heubeul jayadibuana ,Pake gawe Kreta bener , pake gawe Kreta Rahayu : Jika ingin Jaya didalam kehidupan dunia, bangun kekuatan dengan Kedamaian , bangun Kekuatan , dengan kerendahan hati.

Konsep tsb tergambar pula dalam filosofi  “Tata Tentrem Kerta Raharja ” : Taatilah, tegakanlah norma & aturan sebagaimana mestinya  , maka akan melahirkan  kedamaian. Jika kedamaian sudah terbangun akan melahirkan kesejahteraan .

Dengan demikian memang dari sejak dulu para leluhur Sunda Galuh sudah mengamanatkan nilai-nilai persaudaraan & perdamaian sebagainilai dasar dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap dan terus tertanam dihati para penerus anak cucunya kelak , sehingga dengan demikian bila ada yang merasa sebagai masyarakat Sunda / Nusantara suka buat keonaran , kegaduhan, kerusuhan apalagi yg bersifat radikalisme dan kekerasan itu pasti bukan warga Sunda Nusantara , dan bila ada yang masih coba-coba berbuat demikian dipersilahkan saja dengan hormat untuk angkat kaki dari Tatar Sunda dan NKRI , ’pungkasnya  mantan Kadiv Humas Polri ini. (LUKMAN NUGRAHA)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *