BeritaDaerah

Ini di Ciamis : Oknum Guru SDN 4 Kertayasa Alergi Terhadap Wartawan dan Bersikap Arogan

4
×

Ini di Ciamis : Oknum Guru SDN 4 Kertayasa Alergi Terhadap Wartawan dan Bersikap Arogan

Sebarkan artikel ini

Ciamis NUANSA POST

Beberapa waktu lalu,media NP berkunjung ke SDN  4 Kertayasa Panawangan, datang dengan baik  yang diterima oleh  kepala sekolah Entin Wartini,S.Pd. Kehadiran sebagai awak media,  selain menjalankan tupoksi sebagai jurnalis juga silaturahmi, dan menanyakan program yang sudah diterima dan dialokasikan peruntukan untuk apa

                 Entin Wartini, S.Pd menjawab, “Allhamdullillah program sudah diterima untuk  IT,  bahkan sudah monev “katanya

                 Setelah kami ngobrol kami pamitan, namun kepala sekolah Entin Wartini ,SPd memberikan amplop. Singkat kata, kami kembalikan sambil berkata, “Ibu jangan ini sama dengan melecehkan profesi wartawan” sambil di taro (perasaan di terima) di meja kepsek Entin Wartini S.Pd

                 Namun tiba tiba, oknum guru DS, P3K berdiri sambil berkata, “Geus komitmen,”katanya. Kami tanyakan maksud komitmen itu apa dan sama siapa, tetapi tidak menjawab, dan ada oknum guru TH, S.Pd sebelah samping sejajar dengan pintu sekolah berdiri juga, karena tidak ada yang menjawab, kami bilang, “nya tos bade ka korwil we ,bade kompirmasi bari milari pemberitaan,ya “kata kami keluar

                 Bukannya ada sambutan baik, malah kami dikejar sama berdua oknum guru tersebut.Sudah di luar oknum guru DS P3K berkata, “Kabeh sakola jeung wartawan geus komitmen,”katanya. NP cuma jawab, “Tos bade ka korwil we bade kompirmasi bari milari pemberitaan, “ Namun oknum guru TH, SPd kelihatan nyolot sambil berkata, “Rek ngaberitakeun naon, hayangna kumaha jeung aing,” Kami tidak menanggapinya karena kami pikir tidak akan ada penyelesaian mendengar kata katanya itu, apalagi kelihatan nyolot seperti marah

                 Kami pergi ke Korwil Pendidikan Panawangan,di korwil mencari kepala, namun kebetulan lagi ada rapat (sibuk),kami mencari dan kebetulan ada perwakilan korwil,diceritakanlah apa yang telah terjadi di SDN 4 Kertayasa itu dari awal hingga akhir,

                 Singkat nya di telepon oknum guru TH ,S.Pd oleh perwakilan korwil, maksudnya untuk diluruskan dan digarisbawahi mau dijelaskan, namun bukannya menerima apa yang di jelaskan oleh perwakilan korwil lewat telepon selulernya, malah yang kami dengar jawabannya dari oknum guru TH SPd tersebut berkata, “ngahaja jang ngawarah wartawan nu sok ka sakola”katanya, pihak perwakilan korwil seperti kebingungan sambil berkata moal bener ang kalah jiga nu nantang kata perwakilan korwil itu,dan betul itu yang kami dengar sambil kami juga heran mendengar jawaban seperti itu

                 Kami merasa aneh mendengar kata kata oknum guru tersebut, kenapa pigur pendidik di setingkat SPD/ASN seperti itu, apalagi mau diluruskan dan digarisbawahi oleh setingkat korwil walaupun oleh perwakilan sudah tidak ditanggapi oleh oknum guru tersebut

                 Kami pergi dari korwil, selang beberapa hari datang lagi ke korwil kebetulan ada dan ketemu sama Ketua K3S dan Ketua PGRI,kami jelaskan lagi kronologisgisnya dari awal hingga akhir.  Singakatnya diterima dan mau d luruskan, kami terus komunikasi dan konpirmasi walaupun via tlpn ataupun wWA  sama perwakilan korwil dan K3S maupun PGRI tetapi sampai saat ini belum ada jawaban yang kami harapkan untuk penyelesaian karena kami merasa orang Panawangan.

                 Yang kami sikapi adalah kata katanya,maksudnya apa dari kata katanya itu, karena setelah kami kaji dan ditelaah ada kesan dan di duga menantang dan menghalang halangi profesi wartawan oleh oknum guru tersebut dengan kata katanya itu

                 Kami sampai terus menunggu dan terus koordinasi/konpirmasi dengan perwakilan korwil dan K3S/PGRI, lewat telepon/WA tetapi sampai saat ini tidak ada jawaban yang pasti, katanya sudah di sampaikan ke pihak terkait yaitu Kepala SDN 4 Kertayasa Entin Wartini SPd sebagai pimpinan yang bertanggung jawab,namun tidak ada jawaban katanya

                 Selang beberapa hari lagi ada oknum guru T H spd menelepon ke kami. Kami tanggapi dengan sopan santun, tetapi kami mau menjelaskan atau mau menjawab tidak ada kesempatan, oknum guru tersebut terus nyerocos dan sewot kami matikan telponnya,malam harinya kami WA oknum guru TH SPd secara baik dan sopan, karena kami harapkan untuk penyelesaian karena kami merasa orang Panawangan. Singkat kata kami saling balas di  WA dan terus kami dengan kata baik dan sopan. Singkatnya kami diterima dan kami terus mengalah,sampai kami disuruh datang ke sekolah, kami sepakati dengan sarat jangan dibahas lagi, tetapi sampai di sekolah bukannya nyaman ataupun ada kata maaf ataupun yang lainnya, malah kami yang terus di tanya,kami jawab apa adanya, tetapi oknum guru TH SPd  tersebut mengelak dan tidak mengakui malah sambil sewot tidak mau kalah, sampai kepsek Entin Wartini SPd sebagai pemimpin juga tidak ada kesempatan untuk bicara,kami berpikir lagi tidak mungkin ada penyelesaian,kami pergi dengan alasan untuk mencari rekan untuk saksi buat meredam karena kami datang sendiri

                 Yang kami tanyakan kemana figur pimpinan Kepala SDN 4 Kertayasa Entin Wartini SPdsebagai penanggung jawab, apakah merasa takut oleh oknum guru tersebut,karna kepsek merasa baru angkatan tahun kemarin,

                 Kami sebagai jurnalis (wartawan) untuk menjalankan tupoksi di bekali surat tugas dan KTA dan dilindungi UUD, dan sebagai jurnalis (wartawan) untuk mencari pemberitaan sambil duduk juga jadi, yang penting apa yang di dengar dan di lihat

                 Setelah kami selidiki dan terus mencari impormasi betul juga banyak masukan masukan tentang oknum guru tersebut, dan betul juga banyak rekan seprofesi juga mengatakan kalau masuk silaturahmi ke SD 4 Kertayasa Panawangan merasa tidak nyaman dengan sambutan dari oknum guru tersebut,dan kami terus komunikasi kordinasi dengan perwakilan korwil dan K3S maupun PGRI tetapi seperti angkat tangan

                 Maka dari itu kepada intansi manapun jangan selalu menyalahkan profesi wartawan,gegara ada oknum,di lingkungan intsansi manapun juga pasti ada oknum, apalagi di lapangan banyak tekhnis tekhnisnya

                 Kami kepada pihak dinas koordinator wilayah (korwil) Pendidikan Kec.Panawangan   dan K3S maupun PGRI Kecamatan Panawangan dan dinas pendidikan ( Disdik) kabupaten Ciamis oknum guru tersebut harus terus di bina dan di tegur dan di beri hukuman kedisiplinan karena pigur pendidik yang setingkat SPD/ASN dan P3K harus menunjukkan integritas dan keteladanan dalam bersikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan, hal tersebut sesuai dengan pasal 10 ayat 1 huruf E, PP (Peraturan Pemerintah) No 94 Tahun 2021, apalagi sudah di garis bawahi oleh korwil walaupun perwakilan nya dan K3S/PGRI sudah tidak di tanggapi.(TIM/LAP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *