Bengkalis, NUANSA POST – Dalam upaya untuk mendorong lebih cepat menjadikan desa digital di setiap wilayah Indonesia, Pemerintah pusat melalui Kementerian Kominfo Republik Indonesia menggelar diskusi publik tentang peningkatan kompetensi masyarakat perdesaan di era digital.Diskusi publik kali ini dilakukan Kementerian Kominfo Republik Indonesia tepatnya di Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Bathin Solapan, Kamis 24 Agustus 2023.
Pada kesempatan diskusi itu, sejumlah Kepala Desa dari masing-masing perwakilan dari 9 kabupaten/kota menyampaikan keluhannya kepada Kementerian Kominfo Republik Indonesia, terkait sulitnya jaringan internet bahkan masih ada di wilayahnya belum ada jaringan seluler atau disebut blankspot.Acara diskusi publik ini, yang menjadi narasumber Kementerian Kominfo Republik Indonesia Budi Arie Setiadi dan Gubernur Provinsi Riau H. Syamsuar.Sementara itu Bupati Bengkalis Hj.Kasmarni mendengarkan dan menyaksikan langsung kegiatan diskusi publik tersebut.
Kala itu, Menteri Kominfo Republik Indonesia bersama Gubernur Provinsi Riau menjawab langsung keluhan dan usulan dari masing-masing perwakilan dari kabupaten/kota.
Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya siap membantu apa yang menjadi keluhan dan harapan dari masing-masing kepala desa. Saat ini Kementerian Kominfo Republik Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan jaringan internet dan jaringan seluler setiap perdesaan.
“Untuk menjangkau wilayah terpencil, kami membangun satelit SATRIA-1 berkapasitas 150 Gbps yang sudah berhasil luncurkan pada tanggal 18 Juni lalu, di Florida Amerika Serikat, kini SATRIA-1 sedang menempuh jalur menuju orbit dan diproyeksikan akan mulai melayani lokasi blankspot pada akhir Desember 2023 mendatang,” ujar Kemenkominfo.
Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan kehadiran sinyal internet melalui program pembangunan menara BTS 4G dan penyediaan akses internet di wilayah Provinsi Riau. Telah terbangun 7 BTS di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Kepulauan Meranti, yang sudah mengantarkan sinyal seluler.
Sementara itu, sambung Budi ada 88 lokasi akses internet tersebar di seluruh 12 kota dan kabupaten Provinsi Riau melayani fasilitas layanan kesehatan (fanyankes), sekolah dan kantor pemerintahan.”Untuk itu kepada seluruh kepala desa yang saat ini, masih ada wilayahnya blankspot atau low sinyal seluler. Kami berharap untuk bersabar karena pihak kami lagi melakukan proses peningkatan kawasan jaringan,”ujarnya.(DISKOMINFOTIK./RIAN SUMARLIN)***