BANDUNG—Menjelang tahapan pemungutan suara Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari 2024, Polda Jabar menggelar Apel Pergeseran Pasukan dan patroli gabungan terpadu bertempatdi Jl. Diponegoro Depan Gedung Sate Bandung, Senin 12 Februari 2024.
Dalam Apel Gabungan tersebut dipimpin langsung oleh PJ. Gubernur Jabar, Pangdam III/Siliwangi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., MM.
Apel patroli terpadu gabungan ini merupakan bukti kesiapan TNI/Polri dan Instansi lainnya dalam persiapan pengamanan pemilu 2024 khususnya pengamanan langsung TPS di Seluruh wilayah Jawa Barat.
Kegiatan tersebut di hadiri pula oleh Wakajati Jabar, Kapinda Jabar, Kepala Satpol PP Prov. Jabar, ketua PLH Jabar, para Bupati, Walikota, ketua KPU Prov.Jabar, Ketua Bawaslu Jabar, Pejabat Utama Polda Jabar, Pejabat Utama Kodam III Siliwangi dan seluruh jajaran Forkopimda hingga tingkat Kabupaten.
Apel di mulai dengan pengecekan sikap tampang personel, kendaraan yang akan digunakan petugas, isi perbekalan ransel serta pengecekan senjata api yang dilarang digunakan saat melaksanakan pengamanan di TPS.
Personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, dan Bawaslu dilaksanakan oleh seluruh jajaran hingga ke tingkat Polsek tersebut akan mengawal dan memastikan pelaksanaan Pemilu 2024 di 27 kabupaten dan kota di Jabar berjalan lancar, jujur, dan adil, hingga dilaksanakan oleh seluruh jajaran hingga ke tingkat Polsek.
Mereka akan mulai bertugas mulai dari masa tenang ini hingga seluruh tahapan pemilu selesai. Dengan Total 19.700 personel untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang Kondusif jelang pemilihan, selain itu juga personil yang bertugas akan memastikan pelaksanaan pemilu di Jawa Barat berjalan lancar, jujur, dan damai hingga perhitungan suara nanti.
Pelaksanaan patroli gabungan terpadu merupakan salah satu bentuk sinergitas antara TNI Polri dan Pemerintah Daerah yang akan menjadi landasan utama untuk menciptakan suasana yang tenang dan kondusif pada Pemilu 2024.”Pemilu adalah momentum penting bagi kita untuk menentukan arah dan pemimpin negara ke depan,” ujar Bey.
Pihaknya menjamin keamanan masyarakat yang telah memiliki hak pilih saat pencoblosan pada 14 Februari 2024. Untuk itu Bey meminta masyarakat tak ragu datang ke TPS untuk menyuarakan hak pilihnya.
“Kami menjamin tak akan ada intimidasi dan juga kami menentang keras kecurangan baik tindak pidana pemilu seperti politisasi SARA maupun penyebaran informasi hoaks,” tegas Bey.
Di masa tenang ini Bawaslu dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) akan melakukan pengawasan lebih masif untuk memastikan tak ada kecurangan pemilu demi terwujudnya pesta demokrasi yang aman, jujur, dan adil.
“Saya minta kepada Bawaslu dan Sentra Gakkumdu untuk melakukan pengawasan lebih masif terutama di masa tenang ini. Lakukan penegakan hukum terhadap kecurangan yang terjadi tak perlu ragu,” tuturnya.
Ia juga meminta kepada siapapun untuk tidak menyebar fitnah, hoaks atau melakukan provokasi kepada orang lain serta tidak mendiskreditkan salah satu paslon dan caleg.
Masa tenang selama dua hari ini sejatinya digunakan oleh pemilih untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terhadap calon pilihannya. Dengan begitu pemilih tak perlu waktu lama saat menentukan pilihan di bilik suara.
“Kita jaga masa tenang ini agar pemilih dapat menggali informasi terhadap pilihannya. Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang capres dan calon anggota legislatif yang akan dipilih agar pada saat memilih dia tidak berlama-lama di bilik suara,” ujarnya.
Jabar menurut Bey merupakan bagian integral dari Indonesia yang memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan bangsa.
Oleh karena itu partisipasi aktif masyarakat dan dukungan penuh dari seluruh aparat keamanan adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim kondusif selama pemilu.
Pangdam III/ Siliwangi bersama Kapolda Jabar mengajak seluruh masyarakat Jabar untuk turut aktif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan keberlangsungan Pemilu. “Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif dalam menyalurkan hak pilihnya tanpa rasa takut dan intimidasi,” ajaknya.(REDI MULYADI)***