BANDUNG—Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 digelar di Graha Sanusi Kampus Unpad Kota Bandung Senin (11/11/2024) malam. Pada debat publik ini, empat pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur menyampaikan visi, misi, dan program unggulan agar diketahui publik lebih luas. Paslon nomor 1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina, paslon nomor 2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, paslon nomor 3. Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, dan paslon nomor 4. Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.
Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni ‘Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global’. Debat dibagi menjadi enam segmen selama 120 menit membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis.Di segmen pertama empat paslon Cagub-Cawagub Jabar 2024 menyampaikan visi-misinya saat membuka debat.
Pada acara Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 tersebut tampak hadir mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan yang juga selaku Ketua Dewan Pertimbangan Timses Rancage Cagub Cawagub Paslon No 4 ”Dermawan” ( Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan ) bersama timses lainnya.
Ketika dimintai komentarnya, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan, mengatakan bahwa paslon nomor 4. Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan jauh lebih unggul dibandingkan dengan paslon lainnya. ”Alasannya sangat sederhana, karena paslon nomor 4 ini, dimana Kang Dedi Mulyadi berpengalaman di birokrasi menjadi Bupati Purwakarta selama 2 periode dan menjadi anggota DPR RI, kemudian karir politik Kang Erwan Setiawan tak kalah cemerlang karena pernah menjadi Wakil Bupati Sumedang dan menjabat Ketua DPRD Kota Bandung. Jadi, paslon nomor 4 sangat layak memimpin Jawa Barat periode mendatang,”katanya
Kedua tokoh ini pun dikenal masyarakat Jawa Barat secara luas. Bahkan hasil survei elektabilitas pasangan calon pada Pilgub Jawa Barat 2024 yang diselenggarakan beberapa lembaga survei, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memiliki elektabilitas tertinggi, unggul jauh dari paslon lain. ”Hasil survei Indikator Politik Indonesia, yakni 75,7 persen. Begitu pun survei LSI Denny JA , dimana elektabilitas Dedi Mulyadi 67,7%, juga dari lembaga survei lainnya.Ini sangat luar biasa,”jelas Abah Anton.
Dalam pemaparan visi misi dan program unggulan 4 paslon di acara Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 pun, menurut mantan Kadiv Humas Polri ini, paslon nomor 4 Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan jelas, tegas, sistematis, realistis dan mudah dilaksanakan,serta sesuai harapan masyarakat Jawa Barat. ”Paslon nomor 4 sistematis, realistis dan mudah dilaksanakan. Ini yang menjadi keunggulan Kang Dedi Mulyadi-Kang Erwan Setiawan dibanding paslon lain saat Debat Perdana Pilgub Jabar 2024.”tuturnya
Karena itu, Anton Charliyan mengaku optimis kalau Kang Dedi Mulyadi-Kang Erwan Setiawan akan memenangkan Pilgub Jabar 2024 dengan suara yang unggul, sehingga memimpin Jawa Barat periode 2024-2029. ”Kami optimis Kang Dedi Mulyadi-Kang Erwan Setiawan menjadi pasangan ideal Gubernur dan Wakil Gubernur periode mendatang,”pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, acara Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 yang diselenggarakan KPU Jawa Barat ini berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis yang dibagi dalam 6 segmen. Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni ‘Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global’.
Mengawali pemaparan, Dedi Mulyadi menyebut bahwa Tanah Sunda adalah tanah yang diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Tanah dengan segala keindahannya dan kesuburannya.”Tanah Sunda yang gemah ripah repeh rapih, tapi tidak akan mulia jika tidak dikelola dengan istimewa. Kita harus meletakkan kerangka dasar pada tanah Jabar yang harus dimuliakan oleh rakyat dan para pemimpinnya,” ucap Dedi.
KDM panggilan akrab Dedi Mulyadi mengatakan bahwa papat kalimat tunggal yang dipegang budaya Sunda, menjadi wujud filosofi dasar dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). “Caranya melalui mengintegrasi pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi, mengusung kemanusiaan panca waluya. Kerangka ekonomi, investasi, dan keadilan yang bisa membangun perkotaan dan pedesaan. Yang bisa melayani dan produktif dari desa sampai kota, menghilangkan disparitas pembangunan dari Utara hingga Selatan, yang bisa gemah ripah repeh rapih,” jelasnya.
Dengan pengalaman debat di Pilgub Jabar sebelumnya, KDM memastikan sudah memahami kondisi Jawa Barat “Debat itu kan mengartikulasikan gagasan yang ada dalam fikiran kita, saya tidak punya persiapan apapun paling lihat data apa kekuarangan di Jawa Barat,” ujar KDM (REDI MULYADI)****