Uncategorized

Gema Ramadhan, Yayasan AIR Selalu Menyesuaikan Siap Bermitra Saling Bermanfaat

3

Jamika-Bandung, NUANSA POST

Yayasan Anugerah Insan Residivist disingkat Yayasan AIR telah berusia 7 tahun tepatnya pada bulan Juli 2025 nanti.

Ketua Yayasan AIR Asep Djuheri yang akrab disapa Kang Heri Cowet menggambarkan bertapa sulitnya untuk diterima kembali ditengah masyarakat dan keluarganya, apalagi untuk dapat diterima kerja di perusahaan sangatlah Sukar.

Setelah belasan tahun memperbaikinya kemudian Kang Heri Cowet mendirikan dua wadah yakni Residivist dan Yayasan Anugerah Insan Residivist. Dirasakannya tak mudah pula mendirikan sebuah wadah resmi untuk mengembalikan nama baik dan menatap masa depan   keluarga agar menghasilkan perekonomian yang normal.

Yayasan AIR didirikan Heri Cowet untuk mewadahi 99% warga ex-residivis atau ex-napi dengan kesepakatan telah total hijrah meninggalkan dunia kelam termasuk lepas dari barang – barang haram (narkoba- narkotika).

Di Yayasan Insan Residivist (AIR) baik kepengurusan dan anggota ex-narapidana mendapatkan penggemblengan mental, spiritual, serta pelatihan kewirausahaan mandiri dan siap kerja  di perusahaan yang terlah bermitra dengan Yayasan AIR.

Tahun 2025 ini Yayasan AIR melakukan penyesuaian baik dengan program pemerintahan pusat, provinsi dan Pemkot-Pemkab khususnya di Jawa barat lebih menitik beratkan pemberdayaan anggotanya di sektor ketahanan pangan serta penyiapan SDM siap kerja sebagai scurity (keamanan), dan cleaning service.

“Kami (Yayasan AIR) memiliki lahan sekitar 2 hektar yang telah berjalan di kelola, baik berkebun ada juga perikanan, kita berupaya untuk memperluasnya agar para eks residivis lebih banyak berdaya dan memiliki penghasilan yang cukup untuk masa depan yang cerah,” ujar Heri Cowet.

Selama dalam kurun waktu 7 tahun Yayasan AIR berdiri telah berkontribusi membantu Pemerintahan dalam meminimalisir kejahatan dan pemberdayaan masyarakat mandiri yang disesuaikan dengan potensi minat  bakat eks-residivis. Bahkan Yayasan AIR tidak sedikit melakukan kegiatan sosial membantu masyarakat umum yang berkekurangan ekonomi.

“Kami menggelar Gema Ramadhan Fest ini yang perdana, Alhamdulillah kepercayaan penuh dan pengakuan dari kalangan toko masyarakat mempercayakan kita melaksanakan kegiatan menyambut Ramadhan berupa Bazar UMKM, kreatifis seni budaya, perlombaan Islami, dan menyantuni anak yatim piatu dengan melibatkan para kawula muda sebagai edukasi langsung praktek menjadi kepanitiaan event organizer mengemas sebuah acara yang edukatif dan produktif,” Kata Kang Heri Cowet.

Ada beberapa group band yang pentas merupakan binaan yayasan AIR. Kepanitiaan gema Ramadhan Fest bukan hanya anak muda bahkan melibatkan kepengurusan RW dan DKM dari beberapa masjid diwilayah Sukahaji Babakan Ciparay sepanjang Jalan Jamika Kota Bandung.

“Ramadhan Fest adalah permintaan para orang tua, pengajar di Masjid – Masjid sekitar, untuk ditampilkan anak didiknya baik dalam hal pengembangan bakat seni budaya dan yang erat dengan keagamaan,” terang Kang Heri Cowet.

Kegiatan Ramadhan Fest sebagai upaya bentuk pengalihan remaja dari pengaruh negatif Hp, narkoba, judol, pinjol dan lainnya yang dapat merusak masa depan mereka.

“Bukan hanya ditujukan untuk kawula muda melainkan semua kalangan masyarakat melalui gema Ramadhan Fest Yayasan AIR berharap dalam 5 hari ini menjadi momen persiapan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan agar husu serta menjalankan amalan ibadah lainya meraih berlimpah pahala, keberkahan rejeki memanfaatkan Bazar UMKM. Selamat menyambut dan menjalankan ibadah puasa bulan suci Ramadhan, kalau bisa jangan sampai batal,” Imbuhnya.

Ramadhan Fest diharapkan memberikan motifasi agar semua dapat belajar agama Islam yang terkandung begitu sempurna dalam kitab suci Al-quran sebagai tuntunan hidup yang benar baik didunia maupun kelak diakhirat.

Heri Cowet juga berpesan di era digitalisasi ini baik para anak muda maupun orang tua dapat memanfaatkan media sosial (hp) untuk hal positif dan memiliki penghasilan.

Ramadhan Fest di sepanjang Jalan Jamika Kota Bandung pada malam harinya menggelar tausiyah bersama 3 penceramah yaitu Ustadz tuan rumah H. Asep Subhan, S.Ag, Yuki PAS Band (musik dan dakwah) bersama KH. Rukman Wiriadinata, M.Ag, dari Cianjur. Siraman rohani menyambut Ramadhan 1446 H berlangsung sangat khidmat, berisi, menghibur penuh keakraban untuk meningkatkan kadar keimanan kepada Allah SWT.

Heri Cowet mengharapkan pula agar ke depanya kepanitiaan yang terlibat dapat menjadi event organizer yang profesional mendapatkan kepercayaan membuat dan menjalankan event dikontrak baik oleh perusahan – perusahaan dan mendapatkan project garapan EO dari pemerintahan.

“Pembelajaran manajemen adalah hal terpenting selain jam terbang melaksanakan sebuah kegiatan yang menghasilkan tidak lepas dari bagaimana cara membangun relasi dan koneksi baik dengan kalangan   perusahaan swasta, perorangan dan pemerintahan,” sambungnya.

Tahun depan bukan mustahil para kawula muda dapat melaksanakan kegiatan positif produktif yang serupa di sepanjang jalan Jamika. Diakuinya masyarakat sekitar Jalan Jamika memiliki kehausan tersendiri dalam hal unjuk ka bisa, pengembangan kewirausahaan maupun haus hiburan. Segala sesuatu tidak ada yang datang secara instan, bazar UMKM bukan hanya dimomen Ramadhan saja melainkan bisa mengambil momen lainya seperti saat liburan pelajar kenaikan kelas.

Di terangkannya bahwa di Yayasan AIR ada divisi kepemudaan bernama barudak APIK (aktif, produktif, inovatif dan kreatif) yang berkolaborasi bersama para santri Nurul Ilmi, secara langsung dapat mengajarkan kepada mereka dalam melaksanakan sebuah kegiatan.

“Alhamdulillah barudak APIK sudah bisa membuat event sendiri, kami tetap memantau dan memberikan arahan apabila diperlukan dan barudak APIK berperan aktif juga  mengajarkan kepada kawula muda termasuk ke para santri disini, bagaimana caranya menjadi EO yang produktif,” kata Kang Heri Cowet.

Yayasan Anugerah Insan Residivist telah bersiap diri melakukan segala penyesuaian program -program turunan dari Pemerintahan pusat Presiden Prabowo Subianto, Gubenur Jawa barat Kang Dedi Mulyadi maupun Wali dan Wakil Wali Kota Bandung H. Mochammad Farhan, Bupati Bandung H. Dadang Supriatna, termasuk Wali Kota Cimahi dan Bupati Bandung Barat yang baru saja dilantik termasuk di wilayah Kota-Kabupaten khususnya sewilayah Jawa Barat bahwa Yayasan AIR memiliki program kesiapan kepengurusan di Kota-Kabupaten luar Bandung.

“Kami Yayasan AIR terus mengikuti program apa saja dari pemerintahan. Kita harus melakukan penyesuaian peran yang paling dibutuhkan Negara dan bangsa saat ini, apa dan ada apa? Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di tanah air Indonesia ini. Yayasan AIR tegak berdiri untun memberikan peran nilai manfaat baik untuk internal Yayasan AIR maupun dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan tentu untuk Negara Indonesia,” pungkasnya.(RIEZCKY-AS)

Exit mobile version