KOTA TASIKMALAYA—Rumor pergantian kapolri ini muncul dalam beberapa hari terakhir lewat sejumlah unggahan di media sosial, terutama setelah muncul spekulasi mengenai perwira tinggi berinisial R yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sekjen KKP Komjen Rudy Heriyanto dan Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko digadang-gadang bakal menjadi pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa pertemuan terbaru antara Kapolri dan Presiden Prabowo Subianto hanya sebatas laporan rutin bulanan, bukan membahas pergantian jabatan. Teddy juga menyampaikan bahwa tak ada sinyal adanya pergantian dalam waktu dekat, apalagi Jenderal Listyo dijadwalkan mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, Kamis (5/6). Di sana, mereka akan meninjau langsung panen jagung sebagai bagian dari agenda ketahanan pangan nasional. Keterlibatan Kapolri dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa ia masih menjalankan tugasnya secara aktif dan mendapat kepercayaan dari Presiden. Sementara itu, Jenderal Listyo saat ini juga sudah berada di Kalimantan Barat bersama Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo dan jajaran tinggi lainnya.
Beberapa waktu sebelumnya, rumor pergantian Kapolri juga sempat menyeruak saat peralihan tampuk kekuasaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Prabowo Subianto. Namun perlahan menghilang seiring degan dipertahankannya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mantan Kadiv Humas Polri Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan menanggapi rumor pergantian kapolri yang menjadi topik pembicaraan dalam sepekan ini.
Anton Charliyan menilai, bahwa rumor pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kali ini sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang resah dengan komitmen dan sepak terjang Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas kejahatan seperti premanisme, peredaran narkoba dan lainnya”Kejahatan yang selama ini berada di zona aman dan nyamannya, di zaman Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semuanya ditumpas tanpa pandang bulu. Inilah yang membuat kejahatan menjadi gerah dan resah sehingga menginginkan pergantian Kapolri,” ujar Abah Anton panggilan Anton Charliyan, Selasa (3/6/2025) di rumah kediamannya di Kota Tasikmalaya
Anton Charliyan mengamati, bahwa rumor pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo muncul sesaat setelah Polri merilis penangkapan terhadap lebih dari sepuluh ribu preman hanya dalam kurun waktu 25 hari. Mulai dari preman jalanan, preman berseragam ormas hingga preman yang bersembunyi di balik rapihnya setelan dasi dan jas.
“Bahkan berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Polri dalam memberantas premanisme. Sebab, baru di zaman Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lah, kejahatan yang selama ini tak tersentuh diberantas bahkan yang terafiliasi dengan partai besar, ormas raksasa dan dekat dengan kekuasaan sekalipun.”jelasnya
Anton Charliyan yang juga mantan Kapolda Jabar ini menambahkan,”Kita ingat bagaimana salah satu pimpinan parpol besar berkali-kali ingin menemui Kapolri saat ada kadernya yang tersandung kasus hukum di KPK. Bagaimana KPK berani menggeledah rumah sejumlah pimpinan ormas besar yang selama ini tak tersentuh. Nah, di KPK itu kan ada penyidik Polri. Betapa banyak anggota ormas yang dekat kekuasaan ditangkap oleh Polri karena aksi premanisme. Itu semua menandakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak bisa diintervensi, diintimidasi dan tidak kenal kompromi terhadap kejahatan Masyarakat maupun yang tidak memberikan kenyamanan terhadap iklim investasi di Indonesia,” paparnya.
Selain kejahatan itu sendiri, Anton Charliyan yang pernah menjabat Kanit III Dit Intelkam dan Trannas Bareskrim Polri, ada pihak-pihak yang mendukung rumor pergantian Kapolri disinyalir merupakan kelompok yang menaruh dendam terhadap Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi). Sudah menjadi rahasia umum bahwa kelompok tersebut selama ini menentang keputusan Presiden Prabowo yang tetap mempertahankan pejabat-pejabat warisan rezim Jokowi, tak terkecuali Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jadi, mereka bermain juga
Namun,kemungkinan ada motif lain di balik rumor pergantian Kapolri yakni sebagai media “cek ombak” untuk mengetahui respon publik terhadap kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Secara tidak langsung tingkat popularitas calon pengganti yang namanya digadang-gadang secara sengaja atau dijadikan kambing hitam.
Hal yang pasti, menurut Abah Anton, belum ada pernyataan resmi dari Presiden sebagai pemegang hak prerogatif dalam mengusulkan pergantian Kapolri kepada DPR.” Lagi pula, belum ada alasan konkret untuk melakukan pergantian Kapolri karena kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sarat prestasi yang diakui di dalam negeri bahkan oleh dunia,” katanya .
Walaupun Anton Charliyan mengaku belum mendapatkan informasi ihwal soal pergantian Kapolri. Namun jika benar akan ada pergantian Kapolri, ia melihat bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menunjuk sosok yang mengetahui betul internal kepolisian. “Jadi, menurut saya, memang Presiden Prabowo itu (pasti) memilih orang-orang yang di dalam kepolisian, yang dia (calon Kapolri) tahu bagaimana institusi kepolisian begitu ya. Nah, dia paham betul bagaimana di dalamnya itu,” tegasnya.
Ketidakhadiran tanda-tanda reshuffle atau pencopotan dalam waktu dekat memperkuat pernyataan bahwa isu penggantian Kapolri masih sebatas rumor.“Karena itu, kita mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak dalam spekulasi yang belum jelas kebenarannya, sehingga republic ini menjadi gaduh hanya karena rumor yang tidak jelas.”pungkasnya.(REDI MULYADI)****
