Medan, NUANSA POST—Sub Bagian Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Bagian Sekretariat Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) menggelar sosialisasi sekaligus pelatihan tentang pengawasan obat dan makanan untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kegiatan berlangsung di Ruang Dura Kantor Direksi PTPN IV, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/8/2023). Acara terselenggara berkat kerja sama antara PTPN IV dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan.
Sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang merupakan mitra binaan Program PUMK PTPN IV dan UMKM Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan berlangsung lancar dan menuai apresiasi dari Komisaris Independen PTPN IV yang juga Majelis Pertimbangan Wilayah Dewan UKM Wilayah Sumatera Utara Atas Wijayanto.
Melalui sosialisasi dan pelatihan ini, Atas berharap para peserta akan memeroleh edukasi tentang pentingnya memenuhi standar produk yang layak edar, legal serta aman konsumsi.“Agar ke depan produk UMKM kita dapat segera mengantongi lisensi dari BPOM sehingga lebih dapat bersaing di pasar global,” ujarnya.
Sosialisasi dan pelatihan tentang pengawasan obat dan makanan ini dibuka oleh Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Mulianto. Menurutnya, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi dan pelatihan ini.
Selain mendorong kesadaran dan kepedulian pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk yang layak edar, legal dan aman konsumsi, PTPN IV juga berharap kegiatan tersebut mampu memberi wawasan kepada para peserta tentang syarat produk yang memenuhi standar mutu serta memberikan informasi tentang izin edar pangan.
“Kegiatan ini diharap mampu mendorong dan mendukung peningkatan daya saing UMKM serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal seiring dengan banyaknya persaingan usaha, terutama dengan masuknya produk luar negeri,” ujar Mulianto.
Selain sertifikasi produk halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), sambung Kepala Sub Bagian Program PUMK PTPN IV Afni Ria Safitri, para pelaku UMKM juga perlu mengantongi sertifikat BPOM yang membuktikan bahwa produk pangan olahan mereka aman, bermutu dan bergizi.
Dengan begitu, pelaku UMKM dapat mengembangkan usaha. Sedangkan bagi konsumen, syarat ini memberi jaminan produk yang aman dan sehat dikonsumsi. PTPN IV pun bersedia memfasilitasi dan menjembatani UMKM yang telah melengkapi persyaratan untuk mengurus segala perizinan tersebut. “Tentunya hal ini akan mendorong pelaku UMKM untuk lebih meningkatkan kualitas produk agar layak edar dan legal dikonsumsi,” ujarnya.
Sosialisasi sekaligus pelatihan tentang pengawasan obat dan makanan ini disampaikan langsung oleh Ketua Tim Sertifikasi BBPOM Medan Tengku Awallluddin. Selain menyampaikan materi tentang izin edar pangan olahan bagi UMKM, ia juga memberikan informasi mengenai tata cara pengajuan izin penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOOB) Melalui Sistem OSS RBA.“Ini penting diketahui agar usaha teman-teman UMKM dapat memenuhi standar yang ada dan memberi jaminan keamanan bagi para pelanggannya,” kata Awaluddin.
Satu di antara peserta kegiatan, Yopi Herman, menyampaikan terima kasih kepada PTPN IV dan BBPOM Medan yang telah memfasilitasi sosialisasi dan pelatihan ini. Yopi merupakan pelaku UMKM asal Medan yang bergerak dalam bisnis kuliner kopi.“Kami sangat mengapresiasi PTPN IV dan juga BPOM yang sudah bersedia membantu kami untuk bisa mengembangkan usaha,” ujarnya.
Sosialisasi sekaligus pelatihan untuk para pelaku UMKM ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan UMKM Wilayah Sumatera Utara Dewi Budiati Teruna Jasa Said, Staf Sub Bagian Program PUMK PTPN IV Andry Sally serta tim dari Sub Bagian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPN IV. ( ILM )
