Laporan: REDI MULYADI
KOTA TASIKMALAYA — Jelang pelaksanaan “pesta demokrasi” Pilpres 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi, suhu politik di Indonesia pun mulai terasa panas, karena masing masing kubu untuk dapat memenangkan bakal calon presidennya. Kini sudah ada 3 nama bacapres yang muncul kepermukaan; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Kubu masing masing bacapres punya tim sukses untuk memenangkan jagoannya, kemudian mereka membuat berbagai strategi pemenangan, terutama membuat narasi-narasi di media sosial.Narasi yang dibuat umumnya yang bersifat negative, yang tentu saja, tujuannya untuk menjatuhkan bacapres lawan; kampanye hitam…!
Begitu pun menimpa bakal calon presiden Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan. Isunya sangat tragis, bahwa Prabowo Subianto mencekik dan menampar Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi viral di media sosial.
“Ya, saya akui memang munculnya isu tersebut yang viral di media sosial. Pak Prabowo Subianto, kembali mendapat kiriman narasi negatif . Ada narasi negatif yang sudah usang, tetapi diputar kembali, ada juga narasi negatif yang baru.Alhamdulillah, Pak Prabowo bergerak cepat untuk menjelaskan rumor yang menyebutkan beliau mencekik dan menampar Wamentan itu ke media.Saya sendiri menelusuri, itu hoaks untuk menjatuhkan nama baik Pak Prabowo Subianto,”ujar Irjen Pol (Pur) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN, Sekjen Prawiro Indonesia GMP kepada LINTAS PENA MEDIA Group.
“Itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh seorang Pak Prabowo Subianto. Beliau kan orangnya sabar dan pastinya bisa menahan emosi.Berita hoax untuk menjatuhkan nama baik beliau menjelang Pilpres 2024 mendatang,”kata mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Jawa Barat ini.
Anton Charliyan membenarkan, setiap memasuki tahun perjuangan, Prabowo Subianto seringkali mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan.serta terakhir viral di media sosial mencekik dan menampar Wakil Menteri Pertania.
“Kami bersyukur, publik sekarang ini sudah cerdas, dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan.Narasi negative yang sangat berlebihan justru berita hoax,”katanya.
Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan mengatakan, mereka yang gamang dengan elektabilitas Prabowo yang saat ini di angka tertinggi, membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi. “Kali ini, mereka kembali membuat narasi negatif yang baru dengan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Prabowo dengan umat Islam. Kemudian di sosial media, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang diplintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan.”
Karena itu, Anton Charliyan menghimbau kepada sebagian media massa yang memuat narasi negatif ini untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran. “Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yang membingungkan publik, sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum teverifikasi. Sebagian media massa yang memuat narasi kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi.”tuturnya
Menurut Sekjen Prawiro IGMP ini, bahwa narasi negatif dan fakta yang tidak/belum teverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Prabowo Subianto dari segi elektabilitas, lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas. Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan, dan kesejukan. “Kami bersyukur, kini public sudah cerdas, Pak Prabowo Subianto bukanlah figur yang suka merusak kerukunan.Bahkan sebaliknya, Pak Prabowo Subianto adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apapun agamanya, apapun sukunya dan apapun latar belakangnya, nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya.”papar Anton Charliyan
Karena itulah, Anton Charliyan menginstruksikan kepada seluruh masyarakat terutama anggota Prawiro IGMP seluruh Indonesia, kader Partai Gerindra , simpatisan, para pendukung maupun kelompok masyarakat di mana pun berada, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini. Jangan pernah membalas untuk menyerang pihak manapun.
“Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Prabowo Subianto kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif.Mari kita gunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat. Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. “ajaknya
Ingat kata pepatah, lanjut Anton Charliyan, bahwa “Loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam. Kami dari Prawiro IGMP mengajak kepada anggota Prawiro IGMP maupun kader Partai Gerinda, simpatisan dan masyarakat Indonesia pada umumnya, abaikan narasi negatif dan mari kita fokus jemput kemenangan tuntaskan perjuangan, 2024 PRABOWO PRESIDEN, INDONESIA MENANG…! Ingat, Pak Prabowo Subianto harus menjadi Presiden RI Periode 2024-2029. Kita optimis….!”pungkas Anton Charliyan, sesepuh masyarakat Jawa Barat ini.(****