Uncategorized

Peringati HAKORDIA, Kalapas Narkotika Gunung Sindur Sampaikan Materi Cegah Korupsi Dari Perspektif Pemasyarakatan

8

TANGERANG SELATAN – Bertepatan dengan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA), Sabtu (09 Desember 2023).Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan materi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi ditinjau dari perspektif pemasyarakatan kepada jajaran karyawan Bank BJB Cabang Daan Mogot, bertempat di Hotel Mercure BSD.

Acara dibuka langsung oleh Pimpinan Cabang BJB Daan Mogot, Billy Rahadian yang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi.

“Pada hari ini telah dilaksanakan pelatihan soft skill bagi jajaran karyawan Bank BJB Daan Mogot yang dipaparkan langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bapak Dedy Cahyadi,” ujar Billy mengawali sambutannya.

“Bank BJB berkomitmen untuk menerapkan prinsip jujur dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga sangat penting bagi jajaran karyawan Bank BJB untuk mendapatkan pemahaman pencegahan korupsi dari perspektif pemasyarakatan yang disuguhkan langsung oleh Kalapas Narkotika Gunung Sindur, dengan peserta 50 Pegawai KC Daan Mogot,”  tambah Billy.

Sedangkan Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Dedy Cahyadi mengawali paparan materinya dengan mengajak jajaran karyawan Bank BJB Daan Mogot untuk menyaksikan langsung penayangan video dimana Tindak Pidana Korupsi bisa menjerat siapapun, sehingga kita semua perlu mengambil pelajaran dan mendapatkan pemahaman yang holistik terkait bahaya dan kerugian dari tindak pidana korupsi baik moril maupun materil,” ungkapnya.

Dedy juga, menjelaskan faktor penyebab seseorang melakukan tindak pidana korupsi baik dari berbagai teori maupun pengakuan dari para warga binaan tindak pidana korupsi yang berada didalam Lapas.

“Seseorang melakukan korupsi dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya kerja, kebutuhan atau gaya hidup, tidak adanya keterbukaan dan kehidupan ‘keluarga yang sehat’, moralitas serta rendahnya integritas,” jelasnya.

Di akhir kesempatan Dedy menegaskan,  pentingnya dukungan keluarga, rasa syukur dan pola hidup sederhana guna terbebas dari korupsi.”Tidak mengapa hidup masih kurang asal diluar penjara, dari pada hidup berlebih di dalam penjara,” pungkasnya. (PUTRA/AGNES/YUNARDI/FITRI)

Exit mobile version