BeritaDaerah

Tekad PTPN IV Regional II Bawa Pulang Kejayaan Teh Simalungun

4

Medan, NUANSA POST—-Setelah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) di sejumlah kebun kelapa sawit, Board of Region Management PTPN IV Regional II melanjutkan kunjungan kerja ke kebun dan pabrik teh di Unit Group III, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (2/2/2024).

Agenda rutin tersebut dilaksanakan Region Head PTPN IV Regional II Sudarma Bhakti Lessan beserta jajaran guna menjaga produktivitas sesuai target yang dipatok pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024.

Setelah ke Pabrik Teh Bah Butong, kunjungan dilanjutkan ke Pabrik Teh Ritel di Sidamanik. Selain memantau proses pengolahan teh dan meninjau Tea House, Board of Region Management juga memanfaatkan agenda ini untuk melihat perkembangan areal lahan pakan ternak, serta tempat penggemukan sapi yang ada di Kebun Marjandi.

Turut mendampingi Senior Executive Vice President (SEVP) Operation II Dedy Gurning, SEVP Business Support Budi Susanto, Kepala Bagian Sekretariat & Hukum Muhammad Ridho Nasution, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Hwin Dwi Putera serta Group Manager Unit Group III Raja Suandi Dayan Purba.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa produk teh asal Simalungun ini sudah melegenda dan dikenal sejak zaman kolonial. Walau begitu, PTPN IV Regional II terus berupa melakukan berbagai pengembangan untuk meningkatkan segi produktivitas maupun kualitasnya,” ujar Sudarma.

Seperti Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit, produktivitas teh PTPN IV Regional II juga tak kalah mengesankan. Pada 2023, produksi Daun Teh Basah (DTB) maupun Daun Teh Kering (DTK) masing-masing berhasil mencapai 0,01% dan 0,20% di atas RKAP. Sedangkan rendemen tercatat di atas 0,18% dari RKAP.

Menurut Kepala Bagian Sekretariat & Hukum PTPN IV Regional II Muhammad Ridho Nasution, catatan positif tahun lalu merupakan buah manis dari bermacam perbaikan yang dilakukan perusahaan. Antara lain transformasi sistem petik yang semula menggunakan mesin petik double dengan BBM menjadi mesin petik single operator electric. Hasilnya, kualitas panen menjadi lebih baik dengan daya jelajah yang relatif sama.

“Kita berharap dan memohon dukungan dari semua pihak agar produk teh Simalungun dapat kembali berjaya dan menjadi kebangaan besar bagi bangsa dan negara kita,” pungkas Ridho. ( ILM )

Exit mobile version