Majalengka,NUANSA POST—-Kekhawatiran merebak di kalangan masyarakat Indonesia karena kesulitan menemukan beras berkualitas di minimarket dan grosir. Sebagai komoditas yang tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari, kelangkaan beras telah memicu kekhawatiran luas terkait ketersediaan pangan.
Masalah ini terutama mengkhawatirkan bagi kalangan menengah ke bawah yang kesulitan memperoleh beras berkualitas premium dalam jumlah yang dibutuhkan.
Namun, ada sinar harapan: Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan bersama Bulog Kabupaten Majalengka telah menyelenggarakan program sembako murah di Kantor Kecamatan Malsusma pada 21 Februari 2024. Tujuannya adalah memberikan solusi dengan menyediakan bahan pokok berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Antusiasme masyarakat begitu tinggi sehingga 10 ton beras, 125 liter minyak kelapa, 1 kuintal gula, dan 1 kuintal terigu habis terjual dalam waktu singkat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat menginginkan akses terhadap bahan pokok berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Menanggapi masalah ini, Kepala DKP3 Majalengka Iman Firmansyah, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras premium, disebabkan oleh kelangkaan stok di minimarket dan supermarket. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa stok beras sebenarnya masih mencukupi, dan tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan. (SITI AMNAH)