Uncategorized

Asda Labusel Ralikul Rahman Hadiri Diskusi Publik Penyusunan Dokumen Risiko Bencana Tahun Anggaran 2024

1

Labusel, NUANSA POST—-Bupati Labuhanabatu Selatan (Labusel) diwakili Assisten Perekonomian Ir. Ralikul Rahman membuka acara Diskusi Publik Penyusunan Dokumen Risiko Bencana Tahun Anggaran 2024 di laksanakan diaula Bappedalitbang, Selasa (3/12/2024).

Ralikul Rahman mengatakan, Kabupaten Labusel merupakan salah satu kawasan rawan bencana. Oleh karena itu kajian risiko bencana merupakan salah satu kebutuhan dan menjadi rencana induk dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah”Dokumen kajian risiko bencana merupakan bagian dari perencanaan pembangunan daerah oleh karena itu pelibatan seluruh unsur perangkat daerah dan non pemerintah harus dilakukan dalam rangka memastikan bahwa substansi kajian risiko bencana tersebut telah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kebencanaan di Kabupaten Labusel. Diskusi publik ini dilaksanakan dalam rangka menghimpun masukan penyempurnaan untuk draft dokumen kajian risiko bencana yang telah dihasilkan”,ucap Ralikul

Ralikul menambahkan sebagai perencanaan yang komprehensif, kajian risiko bencana diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan sehingga lebih terencana, terpadu, dan sistematis. Serta menjadi salah satu isu utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah sebagai bagian dari perencanaan pembangunan, maka seluruh isu kebencanaan, program dan kegiatan dalam kajian risiko bencana harus masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun dengan perencanaan-perencanaan tematik lintas sektor di daerah.

“Sebagian besar program kegiatan yang disusun didalam kajian risiko bencana berhubungan langsung dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) daerah, baik SPM sub-urusan bencana, SPM bidang sosial, SPM bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, SPM perumahan dan permukiman, serta spm bidang kesehatan. Oleh karena itu pelaksanaan kajian risiko bencana ini akan sangat mempengaruhi indeks pemenuhan spm daerah”, jelasnya

Dalam proses diskusi publik tersebut ada beberapa hal yang menjadi harapan yang di sampaikan Assisten Perekonomian.

Pertama, berharap agar kajian risiko bencana yang dihasilkan benar-benar memunculkan program dan kegiatan penanggulangan bencana bencana yang dibutuhkan di Kabupaten Labusel

Kedua, berharap dokumen kajian risiko bencana yang dihasilkan mampu menjadi acuan bagi badan penanggulangan bencana daerah dalam mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana kesetiap perangkat daerah, sektor swasta dan masyarakat di Kabupaten Labusel

Ketiga, dokumen kajian risiko bencana yang dihasilkan bukanlah dokumen milik BPBD, namun dokumen milik Kabupaten Labusel oleh karena itu diskusi publik ini tidak hanya menghimpun program dan kegiatan dari unsur perangkat daerah, namum juga harus menghimpun kontribusi non pemerintah dalam penanggulangan bencana

“Apabila dicemati bersama, dampak negatif dan kerugian yang terjadi akibat bencana pada dasarnya dapat di kurangi apabila kita memiliki perencanaan yang memadai dalam hal penanggulangan bencana dalam rangka itulah kita berkumpul bersama untuk menyusun kajian risiko bencana yang diharapkan mampu menghasilkan arah kebijakan penanggulangan bencana di Kabupaten Labusel.

Harapan kita semua tentu saja melalui penyusunan kajian risiko bencana ini, jumlah korban dan kerugian yang diakibatkan oleh kejadian bencana dapat ditekan seminimal mungkin”, pungkasnya.(SYAIPUL HARIS Hrp/KOMINFO)

Exit mobile version