Uncategorized

PMI Asal Desa Bagjasari Meminta Dipulangkan dari Irak: Kisah Fitriani, Seorang Ibu yang Merindukan Anaknya

14

Majalengka – NUANSA POST. Terungkap sudah asal kampung Fitriani, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW yang minta dipulangkan dari negara Irak. Perempuan berusia 27 tahun tersebut ternyata berasal dari Desa Bagjasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.
Kepala Dusun (Kadus) Blok Katanggur Tonggoh, Darmawan, membenarkan informasi tersebut saat kepolisian-TNI dari Polsek dan Koramil Cikijing mendatangi rumah Fitriani pada Rabu (5/7/2023). Fitriani sendiri telah meninggalkan rumah dua tahun yang lalu di blok setempat, RT.08.03.
Fitriani meninggalkan seorang ibu, suami, dan seorang anak berusia 4 tahun. “Ya benar, Fitriani asal sini. Di rumah, ada ibunya bernama Popon (47), suaminya bernama Agil (24), dan anaknya Bagaskara (4),” ungkap Darmawan.

Darmawan juga menjelaskan bahwa Fitriani sudah dua tahun berangkat ke luar negeri, berdasarkan informasi yang diterima dari ibunya. Saat ini, Fitriani masih berada di Irak, meskipun seharusnya tujuan awalnya adalah Arab Saudi.

“Sekarang Fitri masih ada di Irak. Awalnya berangkat dengan tujuan Arab Saudi, tetapi sekarang berada di Irak dan meminta untuk pulang,” ujar Darmawan. Darmawan mengungkapkan bahwa alasan Fitriani meminta dipulangkan dari Irak adalah karena merasa tidak nyaman dalam bekerja. Meski begitu, tidak dijelaskan secara rinci mengenai ketidaknyamanan apa yang dialami oleh Fitriani sehingga ia memutuskan untuk meminta pulang.

“Keluarga berharap agar pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat segera membantu memulangkan Fitriani dan memungkinkan dia berkumpul kembali dengan keluarganya di kampung,” jelas Darmawan. Popon Ibu korban juga menyampaikan bahwa anaknya sering sakit dan sudah satu tahun tidak mendapat kiriman dari Fitriani.

Terkait dengan agen yang memberangkatkan, tidak pernah ada koordinasi atau laporan apapun yang diterima oleh keluarga mengenai keberangkatan Fitriani, baik dari desa maupun kecamatan. Saat ini, ibu korban berencana melaporkan kasus ini kepada bupati dan Disnaker untuk penanganan lebih lanjut, ujar Camat Cikijing, Dani Lutfi Daniar, S.Sos. (Siti A)

Exit mobile version