Uncategorized

Jadikan Orangtuamu Raja, Maka Rejekimu Seperti Raja

3
Jadikan Orangtuamu Raja, Maka Rejekimu Seperti Raja

بِسْــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِـــــيْـــــمِ

ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

Al Habib Umar bin Hafidz seorang ulama’ dari Hadramaut Yaman dan merupakan salah satu keturunan Rasulullah SAW pernah memberikan nasehat:

“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja.”

Bahkan di dalam Al-Qur’an Allah SWT memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dalam firman-Nya :

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’ : 23)

Larangan Allah SWT agar kita tidak menyembah tuhan selain Dia adalah suatu larangan yang sangat penting dan bisa berdampak dilaknat selamanya di neraka karena semua dosa (berpeluang) diampuni oleh Allah SWT kecuali satu dosa, yaitu Syirik (menyembah selain Allah SWT).

Dan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya disandingkan dengan larangan jangan syirik itu, menunjukkan betapa agungnya kedudukan orang tua.

Habib Umar dan sang Ibu.

Dulu..setiap selesai rouhah (dars ashar), Habib Umar selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi ibunya (Hubabah Zahro).Hampir setiap hari beliau meluangkan waktu untuk duduk bersama sang ibu di tengah kesibukan dakwah yang sangat-sangat padat..

Tahukah kalian apa yang Habib lakukan ketika duduk bersama ibunya?

Habib membuat qohwah (kopi) untuk ibunya..sesederhana itu??

Tentunya tidak,Habib tidak membuat kopi jahiz (instan) yang dijual di toko-toko itu.

Tapi beliau sendiri yang mengambil dan memilih biji-biji kopinya..

Menumbuknya.. membersihkan kulit-kulitnya, hingga ia menjadi seperti dagig (tepung).

Setelah itu baru beliau hidangkan kopi tersebut untuk sang ibu..

Itu adalah kegiatan “wajib” Habib Umar setiap kali mengunjungi ibunya.

Siapa diantara kita yang pernah memanjakan ibunya seperti itu..?

Memberi perhatian terhadap ibunya sebesar itu.. ?

“Seorang anak yang berbakti kepada ibunya, jika ia memandang ibunya dengan pandangan kasih sayang, maka akan dicatat baginya pahala haji mabrur dalam setiap pandangan.”(HR. Baihaqi, Syuabul iman.  7472)

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩.

جَزَىٰ ٱللَّهُ عَنَّا سَيِّدَنَا مُحَمَّدَاً ﷺ مَا هُوَ أَهْلُهُ.

اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حُبَّكَ وَحُبَّ حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد ﷺ.

“Ya Allah Rezekikanlah Kepada ku agar cinta Kepada mu & Mencintai Kekasihmu Sayyidina Muhammad SAW.”

Exit mobile version